Masker dalam pandemi COVID-19

Pengguna layanan kereta api di Padang mengantre dengan menerapkan prinsip jaga jarak dan menggunakan masker.
Penduduk di Wuhan mengenakan masker (7 April 2020)

Penggunaan masker selama pandemi koronavirus mendapat rekomendasi dari berbagai badan kesehatan dan pemerintah di seluruh dunia. Namun tidak semuanya sepaham tentang protokol penggunaannya. Ada beberapa negara yang menganjurkan semua masyarakat menggunakannya, namun yang lain menganjurkan hanya pasien yang sakit dan pekerja medis yang menggunakannya. Selain itu badan kesehatan juga beberapa kali mengubah posisi dan rekomendasi mereka terkait penggunaan masker, dari tidak menganjurkan hingga menganjurkan sebagian hingga menganjurkan semua.[1] Penggunaan masker selama pandemi ini telah menimbulkan kelangkaan masker, penimbunan masker, kenaikan harga masker, pendistribusian dan pembatasan oleh pemerintah, hingga berebut masker antar negara.[2][3]

Dalam kondisi pandemi, pemerintah mengambil keputusan secara cepat untuk relaksasi terhadap kebijakan lockdown, tindakan pencegahan pada virus Covid-19 sangat sulit untuk diterapkan oleh masyarakat dan hal tersebut membutuhkan waktu yang banyak untuk menanamkan suatu kedisiplinan yang tinggi hingga ditemukannya vaksin. Mengenakan masker seperti anjuran pemerintah maupun organisasi kesehatan dunia hanya berperan dalam mencegah gelombang kedua infeksi Covid-19 dari sistem layanan perawatan kesehatan yang mengalami overload dalam menerima pasien di rumah sakit. Persyaratan penggunaan masker selain diimplementasikan oleh pemerintah, seharusnya organisasi atau penyedia layanan publik dalam sektor kesehatan dapat membuat dan memberikan aturan kewajiban menggunakan masker untuk memperoleh pelayanan di setiap insitusi. Selain itu, perlu diperhatikan juga mekanisme distribusi masker dengan tetap berfokus pada manfaat kesehatan masyarakat luas secara merata.[4]

Selain mencuci tangan, penggunaan masker pada kondisi pandemi sangat berperan dalam pencegahan proses transmisi virus COVID-19 dari satu orang ke orang lain. Masker mampu memblokir jets tubulent dari batuk atau mengontrol infeksi airborne dari orang sekitar dengan cara menahan partikel-partikel virus. Masker dapat memfiltrasi partikel mengandung virus seperti aerosol atau droplet seperti virus Covid-19.[5]

Penggunaan masker pada setiap individu sangat bervariasi tergantung kondisi tempat. Beberapa individu menggunakan masker tanpa menutupi mulut dan hidung sepenuhnya atau penggunaan masker dengan frekuensi lebih dari frekuensi yang disarankan oleh aturan pemerintah. Individu yang sedang menggunakan masker dianjurkan untuk tidak menyetuh bagian wajah dan bagian luar dari masker karena dapat masker menjadi kotor dan menimbulkan virus. Penggunaan masker secara universal di setiap negara yang terkena pandemi adalah bertujuan untuk mencegah munculnya diskriminasi terhadap stigma negatif pada masyarakat luas bahwa individu yang menggunakan masker merupakan tanda yang memiliki gejala penyakit seperti Covid-19. Untuk menghilangkan stigma tersebut maka dibuat peraturan yang mengharuskan setiap individu menggunakan masker saat berada diluar rumah.[6]

Penggunaan masker yang dilakukan individu di depan umum jauh lebih banyak dilakukan di negara Asia karena memiliki pengalaman terhadap kondisi epidemi dan pandemi virus. Ditemukan bahwa penggunaan masker akan lebih efektif dalam membatasi penyebaran Covid-19 yang terjadi di negara Taiwan.[7] Perlindungan terhadap wajah, baik dalam bentuk masker atau yang lain berperan penting dalam mengurangi pandemi seperti yang terlihat dari penyebaran Covid-19 yang semakin berkurang dalam negara-negara yang memberlakukan penggunaan masker secara ketat dan aturan dari pemerintah yang dijalankan dengan baik.[8]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mask_not_mask
  2. ^ DW News: US accused of hijacking shipments of masks
  3. ^ Global News: Trump wants 3M to stop sending masks to Canada
  4. ^ Howard et al 2020, hlm. 7.
  5. ^ Tang et al 2020, hlm. 1338.
  6. ^ Dwirusman 2020, hlm. 415.
  7. ^ Wang, Ng dan Brook 2020, hlm. 1341-1342.
  8. ^ Li, Samaranayake, Leung dan Neelakantan 2020, hlm. 3.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search